Solo – Kurang lebihnya sebanyak 101 mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Mambaul Ulum Surakarta (STIKESMUS) tepatnya pada hari Jumat
(29/12) menjalani ujian KKN stase keperawatan keluarga didesa Bakulan Cepogo
Boyolali Jawa tengah. Ujian tersebut sebagai indicator bagi mahasiswa sebagai
acuan lulus atau tidaknya mata kuliah keperawatan keluarga yang mengharuskan
mahasiswa untuk mengatasi permasalahan yang didapatkan di desa Bakulan Cepogo
Boyolali.
"Mahasiswa STIKESMUS Ketika Melakukan Implementasi ke Pasien Binaan Keluarga"
Untuk ujian evaluasi ujian keperawatan Keluarga dimulai pada
pkl. 09.00 wib pagi dan diakhiri pada pkl. 14.00 wib. Dalam ujian tersebut
banyak sekali ditemukan permasalahan pada warga yang sudah berhasil diatasi
dari mahasiswa STIKESMUS prodi keperawatan, dari permasalahan Pola Hidup Sehat,
BHBS, Rumah Sehat, Hipertensi, ISPA dll.
Salah satu dosen STIKESMUS yaitu Rejo Pras selaku penguji
ujian mahasiswa KKN STIKESMUS lewat sambungan telepon mengutarakan bahwa acara ujian
keperawatan Keluarga berjalan dengan lancar serta tidak menemukan halangan
dalam memecahkan permasalahan pada warga Bakulan Cepogo Boyolali.
“Alhamdulillah acara pelaksanaan
ujian keperawatan keluarga berjalan sangat lancar serta tidak ada permasalahan
yang sangat mendasar yang tidak bisa diatasi oleh mahasiswa STIKESMUS. Khusus
untuk ujian yang saya uji ada beberapa pasien warga yang bisa dilakukan
implementasi pada jam-jam sore sehingga untuk waktu selesainya sampai sore, Ucap Rejo Pras kepada wartawan
Media Nasional. Jumat (29/12).
Dalam acara ujian keperawatan keluarga di desa Bakulan cepogo
Boyolali tersebut, STIKESMUS menerjunkan kurang lebihnya sebanyak 11 dosen
STIKESMUS prodi Keperawatan diturunkan khusus untuk menguji sebanyak 101
mahasiswa STIKESMUS yang menjalani praktek KKN didesa Bakulan Cepogo Boyolali.
*Red
No comments:
Post a Comment